Sabtu, 04 Agustus 2012

IMBANG DI UJI COBA , LEMAH PENYELESAIAN AKHIR

Kekuatan Arema U-21 untuk menjadi pelapis skuad senior Singo Edan tampaknya patut disangsikan. Menghadapi tim promosi Divisi Utama Pengcab PSSI Kota Malang, PS Ga...
nthari, tim asuhan Khoiful Ajid hanya mampu bermain imbang 2-2 (0-0).

Dalam uji coba yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan sore kemarin, tim U-21 yang dikombinasikan dengan sejumlah pemain senior tampak susah payah menahan imbang tim besutan Bambang Suryo tersebut.

Skuadra Singo Licek (julukan Arema U-21) sebenarnya langsung tampil menggebrak sejak wasit Munir meniup peluit kick off babak pertama. Gilang Dedik Permadi dkk terus menekan lawan lewat kombinasi serangan taktis yang dibangun lini per lini.

Lima menit laga berjalan, peluang pertama diciptakan winger kiri Lucky Ariawan melalui shooting dari luar kotak penalti. Sayang, tembakan pemain asal Kromengan itu masih bisa diblok kiper Ganthari.

Gagal dengan percobaan pertama, skuad junior Singo Edan semakin intensif menggempur pertahanan lawan. Kali ini memanfaatkan lebar lapangan dengan serangan menyisir sayap. Bila Lucky sudah mantap di kiri, justru winger kanan ditempati bergantian oleh Supriyadi dan Rochman Wicaksono demi menunjang pergerakan Indra Ari sebagai lone striker.

Namun, upaya Arema U-21 terus saja mentah karena lemahnya penyelesaian akhir alias finishing touch. Tak jarang serangan Okky Derry dkk terlalu mudah dipatahkan oleh benteng pertahanan lawan.

Sebaliknya, Ganthari FC lebih mengandalkan serangan balik untuk menggempur gawang Singo Licek yang dikawal Teguh Amirudin. Tak satupun gol tercipta hingga jeda turun minum. Kedua tim mengakhiri babak pertama dengan skor kacamata (0-0).

Pemain senior yang selama ini gabung latihan mulai dipasang di babak kedua. Mulai dari Richie Pravita Hari, Johan Ibo, Juan Revi, Benny Wahyudi dan Dendi Santoso.
Mereka dipadukan dengan penggawa U-21 lain seperti Dicho Kurniawan dan Supriyono.

Perombakan ini tak lantas membuat Singo Edan lebih beringas. Justru Ganthari yang mampu mencuri gol lebih dulu saat babak kedua berlangsung sembilan menit. Lolos pengawalan pemain belakang Arema, bomber Rachman Arie Yudha tanpa kesulitan melepaskan tembakan menyusur yang memperdaya penjaga gawang Teguh Ari.

Richard Abimanyu dkk langsung meningkatkan tempo serangan untuk menyamakan kedudukan. Namun lemahnya koordinasi antar lini justru membuat alur serangan terkesan berantakan.
Singo Edan menguasai permainan bukan karena apiknya kerjasama, melainkan hanya karena unggul kualitas teknik individu dibanding penggawa Ganthari.

Arema akhirnya baru bisa menyeimbangkan skor kala babak kedua memasuki menit ke-24.
Itupun lewat eksekusi penalti yang dijalankan dengan sempurna oleh Supriyadi. Tiga menit berselang, shooting keras Dendi Santoso salah diantisipasi oleh defender Ganthari sehingga bola justru masuk ke gawang sendiri.

Namun di saat pertandingan seolah bakal berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Arema, Ganthari justru mampu mencetak gol balasan di masa injury time lewat aksi Dedy . Skor 2-2 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.

Head coach Arema U-21 yang juga asisten pelatih skuad senior, Khoiful Ajid mengakui anak asuhnya lemah dalam hal penyelesaian akhir.
“Sebetulnya anak-anak yang main di babak pertama tampil lebih bagus dibanding mereka yang turun saat babak kedua. Maklum saja, di babak kedua ada banyak pemain senior yang jarang latihan bersama. Hanya saja anak-anak masih lemah dalam penyelesaian akhir, padahal banyak peluang,” terangnya usai pertandingan.

AREMA 2-2 PS Ganthari
- Supriadi
- Dendi Santoso
----------
- Rachman Arie
- Deddy

#Silver25Arema

Tidak ada komentar:

Posting Komentar